Daftar Isi ................................................................................................... 1
1 Pengantar CBM ………………………………………………………. 2
1.1. Definisi CBM 2
1.2. Manfaat CBM 3
1.3. Pelaksanaan CBM di P3B JB 4
1.4. Perlunya pelaporan yang terukur (kuantitatif) 5
1.5. Peran Statistik dalam Pelaksanaan CBM 5
2 Penyajian dan Pengolahan Data Statistik …...………................. 7
2.1. Definisi Statistik 7
2.2. Perangkat Lunak Bantu Statistik 8
2.3. Penyajian data menggunakan statistika deskriptif 10
2.4. Pengolahan data untuk pengambilan keputusan 23
3 Distribusi Sample, Populasi dan Variasi Proses ....................... 27
3.1. Proses pembentukan distribusi populasi dari distribusi sampel 27
3.2. Fenomena variasi dari suatu proses 29
4 Peta Kendali (Control Chart) dan Outliers.................................. 31
5.1. Pengenalan Distribusi Normal dan Norma CBM 31
5.2. Definisi, manfaat dan penggunaan peta kendali (control chart) 37
5.3. Manfaat peta kendali dalam menentukan outlier secara statistik 38
5 Analisa Korelasi dan Regresi Linier........................................ 40
5.1 Korelasi antara 2 Variabel Data dan Analisa Interpretasinya 40
5.2 Analisa Regresi Linier 41
6 Alat Statistika untuk Kontrol Proses ....................................... 44
6.1 Diagram Pareto 44
6.2 Diagram Pencar 49
6.3 FMEA 55
Lembar Praktek ..................................................................................... 59
1. PENGANTAR CBM
1.1 Definisi CBM
PLN P3B JB memegang peranan penting dalam pengelolaan sistem ketanagalistrikan
di pulau Jawa, Bali dan Madura. Pengelolaan ini mencakup pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan instalasi tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi.
Pemeliharaan yang dilakukan meliputi aktifitas pemeriksaan, pembersihan, pengujian,
perbaikan, dan penggantian yang bertujuan untuk menjaga agar peralatan instalasi
dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
Dalam hal pemeliharaan, ada tiga metoda pemeliharaan yang dikenal, yaitu :
a. Time Based Maintenance (TBM)
Pemeliharaan ini dilaksanakan secara rutin berdasarkan waktu, misalnya
harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
b. Condition Based Maintenance (CBM)
Metode pemeliharaan ini dilaksanakan berdasarkan kondisi peralatan,
misalnya berdasarkan statistik hasil pemeriksaan atau pemeliharaan
sebelumnya.
c. Corrective Maintenance
Metode pemeliharaan ini dilaksanakan jika terjadi kerusakan pada peralatan
atau part dari peralatan instalasi tersebut.
Pada saat ini PLN P3B JB sedang berupaya untuk mengadopsi ketiga metode
pemeliharaan di atas. Metode pemeliharaan yang diterapkan sebelumnya adalah TBM
dan Corrective Maintenance dengan persentase masing-masing 80% dan 20%. Kondisi
sekarang PLN P3B JB menargetkan aplikasi metode pemeliharaan dengan porsi 40%
untuk TBM, 50% untuk CBM dan 10% untuk Corrective Maintenance. Dengan kondisi
seperti ini berarti aktifitas pemeliharaan yang bersifat Time Based dikurangi porsinya ke
arah Condition Based. Dengan demikian diterapkannya CBM bukan berarti meniadakan
TBM, namun hanya persentasenya yang dikurangi seperti ditunjukkan pada Gambar
1.1